Kenaikan HET Minyak Goreng Bikin UMKM Makin Sengsara
Ketua Umum Asosiasi Industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumandiri) Hermawati Setyorinny mengungkapkan, rencana penaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng bakal menekan aktivitas UMKM. Sebab, dengan kondisi saat ini pelaku usaha kelompok itu telah merasa cukup terbebani.
“Ini akan menjadi beban ganda bagi UMKM. Selain pangan yang sekarang mahal, minyak goreng yang akan naik, masih ada program atau kegiatan lain yang menjadi beban. Sertifikasi halal juga ada. Ini seperti gulungan bola salju yang menekan pelaku UMKM. Belum lagi nanti pajak menjadi 12 persen,” kata Hermawati saat dihubungi, Kamis, 14 Maret 2024.
Hermawati mengatakan, kenaikan HET minyak goreng berpotensi membuat pelaku UMKM makin tertekan. Sebab, itu akan menambah biaya produksi yang akhirnya akan tertransmisi pada harga barang.
Padahal, di tengah gempuran kenaikan harga bahan pokok seperti sekarang ini, pelaku UMKM sudah berupaya maksimal untuk menekan kenaikan harga produk-produk yang dijual.
“UMKM anggota saya sudah menaikan harga jualannya berkisar Rp1.000-Rp2.000. Itu karena ada beban barang produksi semua naik. apalagi kalau nanti minyak naik, biasanya kalau lebaran sudah naik itu akan sulit untuk turun,” jelas dia.
Masyarakat makin ogah beli produk UMKM
Jika harga produk UMKM mengalami kenaikan, sebut Hermawati, maka perlahan tapi pasti produk-produk UMKM akan ditinggalkan oleh konsumen. Sebab, kenaikan beban tak sepenuhnya hanya ditanggung oleh pelaku UMKM, melainkan oleh masyarakat sebagai konsumen.
Pengurangan konsumsi masyarakat terhadap produk UMKM juga lambat laun akan memperkecil skala bisnis pelaku usaha terkait.
“Jadi daya jual mereka tidak bisa optimal, karena daya beli masyarakat turun. Jadi ini akan berpengaruh sekali. Tidak cuma UMKM-nya, masyarakat sebagai konsumen juga akan berpikir ulang untuk belanja kalau semua harga naik,” ujar Hermawati.
Sumber: https://www.metrotvnews.com/read/b1oC99w4-kenaikan-het-minyak-goreng-bikin-umkm-makin-sengsara
