Program Milenial Pendamping UMKM, Komitmen AKUMANDIRI Yogyakarta Percepat Pemulihan Ekonomi UMKM

Yogyakarta, 7 Desember 2021 ● Beberapa waktu yang lalu, DPW AKUMANDIRI Yogyakarta membuka kesempatan bagi para milenial yang ingin mengembangkan diri, sekaligus berperan serta dalam pendampingan usaha mikro, kecil dan menengah di Yogyakarta.

Tujuan program Milenial Pendamping UMKM ini adalah memberikan kesempatan bagi kaum milenial yang memiliki jiwa leadership dan kewirausahaan, dalam mendampingi pelaku usaha langsung di lapangan dengan berbagai problematikanya. Kaum milenial diyakini memiliki kemampuan akademis dalam kewirausahaan, memiliki kemampuan analisis pemecahan masalah, memiliki akses luas pada media sosial, aplikasi digital dan website. Sedangkan bagi pelaku usaha, program ini sangat membantu mereka memecahkan masalah-masalah yang pada akhirnya akan mempercepat perkembangan usaha mereka.

Program ini direncanakan akan berlangsung selama 6 bulan, dengan target linimasa yang telah ditentukan. Tak hanya sekali, diharapkan program ini akan berkelanjutan di masa mendatang. Pada batch pertama ini, telah mendaftar 10 orang mahasiswa dari Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Pada pertemuan pertama 29 November 2021 yang lalu, telah diberikan penjelasan program, dan rencana pelaksanaan kepada seluruh peserta mahasiswa yang mendaftar. Penjelasan disampaikan oleh Bpk AA Kunto A, sebagai Wakil Ketua AKUMANDIRI Yoggyakarta, dan Bpk. Ignatius Triyana sebagai Kepala Bidang Milenial Pendamping UMKM AKUMANDIRI Yogyakarta. Pertemuan dilakukan secara daring, via aplikasi zoom.

Selanjutnya, Selasa, 7 Desember 2021 kemarin, dilanjutkan dengan pertemuan wakil peserta dari mahasiswa, dengan pelaku UMKM dan pengurus AKUMANDIRI Yogyakarta. Dari AKUMANDIRI hadir Ketua DPW AKUMANDIRI Yogyakarta, Bpk. Y. Triagung Pujiantoro dan Wakil Ketua, Bpk. AA Kunto A, serta beberapa pengurus harian lainnya. Sedangkan dari pelaku UMKM hadir Bpk Santo, Bpk Punang dan Bpk Triyono, dari usaha peternak lele, Ibu Betty usaha minuman Nayo Yogurt dan Ibu Siti Fatimah usaha minuman kesehatan berbahan dasar daun kelor.

Pada pertemuan ini, para pelaku usaha telah menceritakan berbagai aktivitas usaha, problem yang dihadapi, dan harapan kedepan agar usaha mereka semakin berkembang. Baik dari sisi produksi, manajemen dan pengelolaan usaha, pembukuan hingga pemasaran. Dari banyak hal yang telah disampaikan oleh pelaku UMKM tersebut, menjadi bekal para milenial untuk menyusun rencana program pelaksanaan sebelum mereka akan turun langsung ke lokasi usaha. Selama 6 bulan program ini berlangsung, diharapkan dapat mendiagnosa permasalahan-permasalahan di usaha yang didampingi, dan di akhir program mereka dapat memberikan solusi yang tepat optimal.