Bangun Kesejahteraan Masyarakat, Assosiasi IUMKM Indonesia Akumandiri Diresmikan di 3 Kabupaten Pesisir Selatan Jabar

Maritimnews, Banjar – Assosiasi Industri Usaha Mikro dan Kecil Menengah (IUMKM) Indonesia Akumandiri telah diresmikan di Kota Banjar Jawa Barat, Sabtu (13/2/16) lalu. Dalam kunjungan Ketua Umum DPP Assosiasi IUMKM Indonesia Akumandiri, Hermawaty Setyorinny ke Ciamis, Banjar dan Pangandaran itu telah mengukuhkan kepengurusan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Assosiasi IUMKM Indonesia Akumandiri di 3 kabupaten pesisir selatan Jawa Barat tersebut.

Pada sambutannya, Hermawati Setyorinny yang biasa akrab disapa Rinny itu menuturkan bahwa pembangunan kepengurusan daerah ini tidak lain ialah bertujuan untuk mensinergiskan terhadap program pemerintah terkait bantuan kepada para pelaku usaha mikro dan kecil menengah.

“Banyak para pelaku usaha mikro dan kecil menengah sulit mendapatkan berbagai bantuan dari Pemerintah Pusat, misalnya dana KUR (Kredit Usaha Rakyat-red). Oleh karena itu assosiasi ini menjadi wadah yang menjembatani antara para pelaku usaha dengan pemerintah baik di pusat maupun daerah,” ujarnya.

Sambungnya, usaha mikro yang langsung menyentuh kehidupan rakyat memiliki kriteria modal berdasarkan UU No 20 tahun 2008 yaitu dengan kekayaan bersih  Rp50 juta dan penjualan maksimum Rp300 juta per tahun. Sedangkan usaha kecil kekayaan bersihnya lebih dari Rp50 – 500 juta dan penjualan Rp300 juta – 2,5 milyar per tahun.

Ada pun yang dimaksud usaha menengah, masih kata Rinny berdasarkan undang-undang itu ialah pelaku usaha yang memilki kekayaan bersih lebih dari Rp500 juta – 10 milyar di luar tanah dan bangunan tempat usaha. Dan untuk penjualannya antara Rp2,5 milyar – 50 milyar per tahun

“Usaha mikro itulah yang justru menjadi solusi bagi kesejahteraan masyarakat, maka dari itu kita sama-sama memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan taraf hidup itu melalui assosiasi ini,” ulasnya.

Assosiasi IUMKM Indonesia Akumandiri yang memiliki semboyan Tumbuh BersamaMeng-Indonesiakan Indonesia itu bertujuan untuk mewujudkan kebijakan pembangunan koperasi dan pengusaha di Indonesia dalam rangka memberikan kepastian berusaha yang adil bagi pengusaha IUMKM, memberikan kepastian akan peran koperasi dan pengusaha IUMKM dalam pembangunan Indonesia serta memberikan alokasi pembangunan guna peningkatan kapasitas koperasi dan IUMKM.

“Pemerintah kita saat ini sudah berkomitmen untuk mensejahterakan rakyatnya melalui alokasi-alokasi dana ke seluruh pengusaha, namun kita terkadang kurang memahami aturan mainnya. Padahal aturan itu sudah dijelaskan di berbagai Undang-undang dan Perpres terkait,” beber Rinny.

Di akhir penjelasannya, Ibu dari 3 anak itu mengimbau agar kepada para pengurus DPD IUMKM Indonesia Akumandiri daerah Ciamis, Banjar dan Pangandaran memahami aturan-aturan main itu baik peraturan pusat maupun peraturan daerah sehingga bisa cepat dicairkan melalui cara-cara yang sesuai prosedur dan tidak melanggar hukum.

“Bapak bapak harus memahami aturan main, tinggal dipelajari! Selanjutnya, DPD Ciamis ini juga nantinya harus menjadikan para pemangku kebijakan daerah sebagai Dewan Pembina agar kekuatan atas dan bawah dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya.

DPD Assosiasi IUMKM Indonesia Akumandiri daerah Ciamis, Banjar dan Pangandaran yang terdiri dari Koperasi petani dan nelayan di 3 kabupaten itu akan diketuai oleh Yudo Hernowo, yang sebelumnya juga menjabat sebagai Kepala Koperasi Pertanian ASA. Dirinya mewakili jajarannya mengaku sangat antusias dengan apa yang dipaparkan oleh Ketua Umum DPP Assosiasi IUMKM Indonesia Akumandiri.

“Kami sangat berterima kasih sekali pada kunjungan Ibu Ketua dan semoga kami dapat memegang amanah ini, yang mana merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia juga sebagai pelaku usaha untuk sama-sama saling mensejahterakan,” kata Yudo.

Selanjutnya, Yudo yang memiliki pengalaman di berbagai usaha pertanian itu menjelaskan soal potensi dan kendala yang tengah dihadapi oleh pelaku usaha di sekitarnya. Menurutnya, hingga saat ini para petani kesulitan mendapatkan bantuan dari pemerintah.

“Pemerintah daerah di sini sangat berbelit-belit dalam menyalurkan bantuan yang semestinya menjadi hak kami. Dengan assosiasi ini tentunya kami berharap ke depannya bantuan itu mudah diperoleh,” imbuhnya.

Di hari berikutnya, Yudo juga mengajak Ketua Umum DPP Assosiasi IUMKM Indonesia Akumandiri beserta rombongan untuk meninjau langsung bentuk-bentuk usaha yang berda dibawah koperasi binaannya seperti peternakan sapi, pertanian, dan pembudidayaan ikan bandeng. (AN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *