Dorong Kinerja Ekspor, Kemendag Bentuk FTA Center di Lima Daerah

KEMENTERIAN Perdagangan secara resmi membuka Free Trade Agreement (FTA) Center di lima daerah yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar.

FTA Center dibentuk sebagai pusat informasi bagi masyarakat terutama para pelaku usaha untuk dapat lebih memahami dan memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas yang telah dicapai pemerintah.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambudi mengungkapkan pemerintah memiliki tiga maksud utama dalam pembukaan FTA Center, yakni meningkatkan kemudahan ekspor dan fasilitasi perdagangan, meningkatkan pemanfaatan skema kerja sama perdagangan internasional, serta mendorong para pengusaha untuk melakukan keigatan ekspor sehingga mencetak para eksportir baru.

“Salah satu kunci keberhasilan implementansi perjanjian perdagangan bebas adalah jika seluruh masyarakat mengetahui secara benar mengenal FTA, manfaatnya, dan cara memanfaatkannya,” ujar Iman di Jakarta, Kamis (31/5).

FTA Center, lanjutnya, secara gratis akan memberikan layanan konsultasi, edukasi, dan advokasi kepada para pelaku usaha yang ingin mempersiapkan diri di era perdagangan bebas.

“Kami akan mendorong agar semua pihak dapat memaksimalkan manfaat perjanjian perdagangan bebas bagi perekonomian Indonesia,” tuturnya.

Terkait jasa edukasi dan sosialisasi, FTA Center akan menggelar berbagai kegiatan peningkatkan kapabilitas pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar mampu bersaing di pasar global. Kegiatan ini ditujukan terutama kepada pelaku UMKM yang berorientasi ekspor. Kegiatan diberikan dalam bentuk pelatihan, coaching clinics, dan sosialisasi yang diselenggarakan sendiri atau bekerja sama dengan pihak lain.

Sedangkan, untuk jasa konsultasi, FTA Center akan membantu para pelaku usaha mengatur rencana perusahaan dalam proses ekspor. Konsultasi termasuk untuk menggunakan Surat Keterangan Asal (SKA), akses pembiayaan, prosedur ekspor, serta strategi promosi dan pemasaran ke luar negeri. Layanan konsultasi dipercaya dapat meningkatkan dan memaksimalkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, meminimalisasi risiko dan ketidakpastian, serta meningkatkan potensi kelancaran ekspor dengan orientasi pada peningkatan laba perusahaan.

“Pengalaman mengajarkan bahwa sistem manajemen yang paling efektif di Indonesia adalah ‘management by walking around’. Jadi ketika FTA Center turun langsung di lapangan, diharapkan masyarakat dapat memiliki pengetahuan yang lebih jelas. Pemerintah pun paham permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha seakurat dan sedetail mungkin,” tuturnya.

FTA Center dijalankan melalui kerja sama swakelola antara Direktorat Jenderal Perundingan Perdamaian Internasional Kemendag dan beberapa perguruan tinggi negeri, baik di Jakarta maupun di daerah. FTA juga melibatkan dinas perindustrian dan perdagangan di tingkat provinsi.

Tiap FTA Center akan memiliki tiga orang tenaga ahli yang memiliki kemampuan di bidang implementasi hasil perjanjian perdagangan internasional, akses pembiayaan dan prosedur ekspor, serta strategi promosi dan pemasaran.(X-10)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *