Fasilitasi UMKM Masuk Pasar Internasional, Akumandiri Puji Erick Thohir

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Industri UMKM Indonesia (Akumandiri), Hermawati Setyorini memuji komitmen Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk mengikuti ajang Pasar Senggol Turki (Indonesian Culture Festival Market) beberapa waktu lalu.

Menurut Hermawati Setyorini, perintah Erick Thohir ini sebagai bentuk bukti dukungannya kepada UMKM di Indonesia untuk tembus pasar internasional. Namun, Hermawati berharap dorongan ini bisa diperluas agar UMKM di Indonesia bisa lebih banyak lagi tembus pasar internasional.

“Dukungan itu langkah yang bagus, UMKM yang binaan dari BUMN sendiri seperti Telkom, Mandiri, BRI itu sebuah langkah yang membantu menjadikan UMKM itu dikenal,” kata Hermawati saat dihubungi, Kamis (16/6/2022).

Kementerian BUMN membuktikan komitmen dalam mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk go global. Salah satunya, mengajak pelaku UMKM yang memiliki produk unggulan menembus pasar internasional dengan mengikuti ajang Pasar Senggol Turki (Indonesian Culture Festival Market).

Pasar Senggol Turki 2022 merupakan ajang perdana festival ekonomi dan budaya Indonesia di Turki hasil kolaborasi antara Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Istanbul, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia, dan Kementerian BUMN. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Halic Congress Center, Istanbul.

Hermawati yakin betul jika produk yang dibawa ke ajang Pasar Senggol Turki adalah produk terbaik yang memiliki daya saing dengan produk negara lain. Pasalnya, produk-produk tersebut akan menjadi support system bagi produk-produk lain di Indonesia.

“Jika dibawa keluar negeri pasti produk-produk yang memang berdaya saing, terus legalnya sudah pasti komplit, packaging pasti bagus, kualitas produk juga bagus. Otomatis untuk membantu support dari UKM itu sendiri,” ujarnya.

Hermawati kembali menegaskan, jika keberpihakan Erick kepada pelaku usaha kecil sangat bagus karena selain memperkenalkan produk Indonesia di negara luar, juga membantu membangkitkan semangat ulang pelaku UMKM usai dihantam pandemi Covid-19 selama dua tahun kemarin.

Selain itu, kata Hermawati, Kementerian BUMN juga terus meningkatkan pelatihan kepada pelaku UMKM dengan cara mengajak mereka secara langsung untuk berperan aktif mengikuti pembinaan.

“Jadi langkah ini sangat bagus, dibutuhkan ketuk pintu atau dor to dor, harus kita yang datang kepada UMKMnya, tapi kalau UMKM disuruh datang ke pusat pelatihan itu memang agak berkurang minatnya,” jelasnya.

“Sekali lagi langkah kementerian BUMN ini sudah bagus, karena tidak hanya bina tapi sudah dibantu pemasaran di sana. Saya yakin kalau sudah binaan Kementerian BUMN sudah banyak diajak pameran, dan mungkin ada subsidi buat biaya ikut pameran atau kegiatan seperti ini,” imbuh Hermawati.

Dia juga menyarankan agar UMKM yang berada dibawah binaan Kementerian BUMN mengajak pelaku UMKM lainnya di luar binaan Kementerian BUMN, agar pengembangan usaha-usaha kecil di Indonesia tidak putus.

“Baiknya UMKM yang sudah dibina bisa mengajak yang lain, jadi bapak angkatnya UMKM diluar binaan BUMN. Kan etosnya orang Indonesia ini kan gotong royong jadi hal itu dijalankan. Saling menolong, yang mampu menarik yang kurang,” sarannya.

Hermawati juga berharap, dalam sistem rekrutan binaan UMKM oleh BUMN itu secara gantian, agar semangat para pelaku UMKM terus dihidupkan.

“Saya berharap ada syarat dari pak Menteri (Erick Thohir) menyampaikan, ayo yang sudah naik sekarang gantian, jadi hilir hulunya jadi ada, biasanya untuk dibutuhkan bahan bakunya dibina itu petaninya, seperti itu contohnya,” harapnya terkait pengembangan UMKM di Indonesia. Sumber dari timesindonesia.co.id