Bahas Masalah Potensi UMKM Bersama Presiden Jokowi Di Istana

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum IUMKM Indonesia AKUMANDIRI, Hermawati Setyorinny membahas potensi UMKM di Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta. Asosiasi dan himpunan yang diterima Presiden ialah Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikindo), Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Asosiasi Industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumandiri), dan Himpunan Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Hipmikimdo).

Ketua Umum IUMKM Indonesia AKUMANDIRI, Hermawati Setyorinny menyatakan bahwa undangan ini menjadi suatu kehormatan buat assosianya. Dengan kata lain, upayanya saat ini dalam memajukan UMKM nasional telah mendapat apresasi dari orang nomor satu di negeri ini.

Kepala Negara dalam pengantarnya menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan para pengurus himpunan dan asosiasi itu. Kali ini, Kepala Negara ingin mendapatkan masukan-masukan yang utamanya berkaitan langsung dengan peningkatan UMKM di Indonesia.

“Saya ingin pada sore hari ini mendapat masukan-masukan dalam rangka mendesain kebijakan utamanya yang berkaitan dengan usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah yang kita tahu jumlahnya terakhir data yang saya terima 62,9 juta unit usaha di Indonesia,” kata Presiden.

“Kami mengucapkan terima kasih atas undangannya Pak Joko Widodo Presiden RI yang bersedia menerima masukan dari kami para pelaku UMKM. Kami berharap permasalahan yang masih ada di lapangan bisa diberikan solusi lewat suatu,” kata Rinny biasa disapa dalam keterangannya.

Ia mengemukakan bahwa prinsip dalam membangun UMKM ini harus melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah. Prinsip tersebut merupakan bentuk gotong royong yang merupakan ciri khas pembangunan ekonomi Indonesia.

“Kebijakan-kebijakan itu bisa diekseskusi lewat bermitra melalui organisasi dan wadah UMKM yang memang mempunyai cita cita luhur memajukan UMKM di Indonesia,” terang Rinny.

Selain memberikan masukan kepada presiden, ia juga bercerita soal kiprah AKUMANDIRI selama ini dalam memajukan UMKM di Indonesia beserta berbagai tantangan dan dinamika telah dilaluinya.

Kepada para pengurus asosiasi dan himpunan yang hadir, Presiden juga menyinggung apakah UMKM-UMKM yang ada di Indonesia masih memerlukan fasilitas lainnya yang harus disediakan oleh pemerintah. Namun, Kepala Negara mengingatkan bahwa fasilitas-fasilitas yang nantinya mungkin akan diberikan oleh pemerintah tidak sampai mematikan jiwa kewirausahaan para pelaku UMKM di Indonesia.

“Tetapi juga hati-hati, fasilitas-fasilitas yang terlalu banyak itu kadang-kadang justru melemahkan (jiwa) entrepreneurship dari kita semua. Fasilitas perlu, tetapi jangan sampai melemahkan karakter entrepreneurship yang kita miliki,” tandasnya.